Share It All
Sabtu, 27 Agustus 2016
Sabtu, 24 Oktober 2015
Travel is Good for the Soul
4 Reasons Why Travel is Good for the Soul
Posted By: Heather Matthews
October 21, 2015
There will always be a reason for you to postpone your vacations.
There’s always one more project, one more paper needed to sign, one more
deal being closed, one more school function you’re needed to attend.Before you know it, you’re back into the same old routine, doing the same things, and dreaming of the time when you’re free for that vacation again.
Then there’s the financial side of it. You want to save up for so many things, most of them practical, and it swallows up any extra you might have lying around to put in your travel piggy bank.
First of all, the trick to having time is making time. An extra hour or day doesn’t just materialize from thin air. You need to consciously make an effort to free up yourself for however long you need.
Secondly, the money is something a little trickier because most people earn just enough for operational expenses and to save some for a rainy day. But when you can, no matter how small, set aside a little to a travel fund. Slowly but surely you’ll get to build enough for even a weekend hurrah.
Taking that much needed break is really more of a necessity rather than a luxury; and it doesn’t have to be a grand vacation. Think of it as an investment in your happiness, peace of mind and well-being. When you look at it that way, getting away for a little while is actually a MUST.
1. It breaks your routine
Everyday city-life can be really stressful to a person. It’s not just your work that gets to you but the different challenges of the daily grind. Exploring new places allows you to breath, in more ways than one.
It gives you the chance to forget about your to do lists, to lay your eyes on something other then your computer screens, and to allow yourself to enjoy nothingness and not feel guilty about it.
2. It opens you to new cultures
Being in new places opens your eyes to how different your world is to others. You get a chance to be an outsider and see things from a new perspective.
Seeing how different cities operate from their airport to their public transport, to how their cities function throughout the day gives you an idea of what works and what doesn’t, what you can learn from it and all that.
From a business point of view, travel gives you possible ideas for business and projects. Seeing how advertisements are done, what new trends are there, and how you can bring it home and tailor fit it to your own brand or company.
3. It recharges you
One of the reasons why people travel is because they get burnt out at work or at home. They want to be someplace else where their responsibilities won’t follow and where bosses don’t know their name.
Being away from it all recharges you to face them again with a renewed energy, a possibly different point of view, and a fresh mind.
A change in scenery can do wonders for your creativity!
4. It helps you get to know yourself better
Perhaps the most important gift of travel is that you are given the chance to get to know yourself better.
Travel tests your weaknesses and strengths, it’s designed for you to get to know your limits and sometimes even to push you to your breaking point. It forces you to face your fears, to know where you draw the line between struggle and comfort.
If you’re traveling with your partner or other people, it will test your relationship. Travel, like living together, poses different challenges for relationships. Like they say, it’s a make or break type of situation.
Traveling tests just how well you know each other, what each other’s priorities are when taking trips, what they’re like under stress, etc.
It really also comes with its own set of challenges, but through it all, you come out stronger and readier to face what it is you need to face when you’re back in the fold.
So travel as often as you can, not to just to get away, but to get closer– to yourself, to your traveling companions, and to the life you always wanted.
Unlock Positive Thinking
Tips to Unlock Positive Thinking
Posted By: Heather Matthews
October 8, 2015
There is no secret to positive thinking, it is a conscious choice
that you have to make. Some people find it easy to be positive about
life while others struggle, and it boils down to the choices they make
every single day. Although positive thinking involves self-discipline, it is not the only factor that contributes to a healthy outlook on life. One also has to be internally motivated to always see the world from a half-full perspective.
To help you cultivate this attitude, here are some healthy mental habits you can start practicing today.
Kamis, 17 September 2015
Sabtu, 22 Agustus 2015
Babi rusa
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||
Species | ||||||||||||
- Hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku
- Tubuh yang meyerupai babi namun berukuran lebih kecil
- Mempunyai taring panjang yang mencuat ke atas menembus moncongnya, berguna melindungi matanya dari duri rotan
- Mencari makan di malam hari, memakan buah dan tumbuhan seperti mangga, jamur, dan dedaunan serta membelah kayu-kayu mati untuk mencari larva lebah.
- Suka berkubang dalam lumpur sehingga menyukai tempat-tempat yang dekat dengan sungai.
- Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 cm. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kg.
- Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.
- Babirusa betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga 150 hari. Bayi babirusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah itu akan mencari makanan sendiri di hutan bebas. Selama setahun babirusa betina hanya melahirkan satu kali. Usia dewasa seekor babirusa lima hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24 tahun
Babirusa adalah marga hewan dari beberapa jenis babi liar yang hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan pulau-pulau Maluku lainnya. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamurdan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang.
Panjang tubuh babirusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babirusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat tubuhnya bisa mencapai 90 kilogram. Meskipun bersifat penyendiri, pada umumnya mereka hidup berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya.
Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Taringnya panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan. Babirusa betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga 150 hari. Bayi babirusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah itu akan mencari makanan sendiri di hutan bebas. Selama setahun babirusa betina hanya melahirkan satu kali. Usia dewasa seekor babirusa lima hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24 tahun.
Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia.
Sejak tahun 1996 hewan ini telah masuk dalam kategori langka dan dilindungi oleh IUCN dan CITES. Namun masih sering dijumpai perdagangan daging babirusa di daerah Sulawesi Utara. Karena itu, pusat penelitian dan pengembangan biologi LIPI bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat beserta Departemen Kehutanan dan Universitas Sam Ratulangi mengadakan program perlindungan terhadap hewan langka ini. Perlindungan tersebut meliputi pengawasan habitat babirusa dan membuat taman perlindungan babirusa di atas tanah seluas 800 hektare.
Karakteristik
- Perbedaan antar jenis Babirusa ini terletak pada ukuran, rambut, tengkorak dan gigi.
- Terdapat gigi taring pada jantan, taring ini tumbuh dari rahang atas menembus hidung dan melengkung. Fungsi dari taring ini belum diketahui dengan pasti, karena struktur taring ini sangat rapuh sehingga tidak dapat digunakan untuk pertarungan antar jantan.
- Bersifat omnivora, hewan ini mengkonsumsi daun, akar, buah, hewan invertebrata dan hewan kecil vertebrata
- Babirusa mencapai tingkat kematangannya pada umur 5-10 bulan.
- Siklus estrus pada Babirusa betina selama 28-42 bulan, dengan periode kehamilan selama 150-157 hari.
- Babirusa betina memiliki 2 bari payudara untuk menyusui bayi babi yang baru lahir, waktu pemberian susu kepada bayibabi adalah selama 6-8 bulan.
- Babirusa dapat hidup hingga umur 24 tahun
Habitat
Habitat dari hewan ini meliputi hutan hujan tropis di tepi sungai dan kolam yang tertutup vegetasi. Hewan ini hidup secara berkelompok, dengan jumlah 8 (delapan) individu per kelompoknya. Mereka berinteraksi dengan cara saling menjilati
Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Laba laba Tarantula
- Salah satu jenis laba-laba dengan ukuran sangat besar yang umumnya berbulu. termasuk keluarga theraphosidae dengan sekitar 800 spesies
- Seluruh tubuh laba-laba tarantula hingga ke kaki kakinya yang panjang dipenuhi oleh bulu.
- Sebagian besar spesies tarantula tidak berbahaya untuk manusia, dan beberapa jenis spesies lainnya menjadi terkenal karena diperdagangkan sebagai hewan peliharaaan eksotik.
- Tarantula dapat menggigit, karena memiliki taring dan gigitannya dikenal menyakitkan untuk manusia, namun racun dalam gigitannya lebih lemah daripada racun yang terdapat pada lebah madu pada umumnya dan gigitannya diketahui lebih sakit dari sengatan tawon.
- Hidup di daerah-daerah hangat di seluruh dunia, beberapa laba-laba ditemukan hidup dalam sarangnya yang berupa liang yang terdapat di bawah tanah, beberapa lainnya hidup diatas tanah, dan sebagian lain hidup di pohon-pohon.
Langganan:
Postingan (Atom)